Announcement!!!!!

Hi guys... pemberitahuan nih buat para reader dan sobat relasiku.... Karena perkembangan zaman menghantar beberapa peminat blog menuju wordpress, maka aku juga akan actived di wordpress dan akan terus update di blogspot dan wordpress ku... so,,, this is the address... anggerani25.wordpress.com
don't worry I'll always update at the both. thank you...
-XOXO-_muuch, Angger/Kinanthi

Minggu, 21 November 2010

Bahureksa Tapa (Asal Mula Kota Pekalongan)



Kisah ini terjadi pada zaman kerajaan Mataram, saat kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Telah beberapa hari, Sultan tampak murung. Para pembesar Mataram menjadi cemas. Namun kemurungan dan kegelisahan Sultan semakin menjadi-jadi. Para pembesar sepakat untuk menanyakan sebab kemurungan Sultan melalui perantara Ki Patih, orang yang paling dipercaya Sultan. Pada suatu hari Ki Patih segera bertanya pada Sultan, apa sebab dari kegelisahan Sultan. Akhirnya Sultan menjawab bahwa kemurungannya disebabkan oleh Tumenggung Bahureksa. Sultan cemas karena belakangan ini Bahureksa tak pernah hadir dalam pertemuan, bahkan pertemuan besar. Sultan mengira Bahureksa tengah mempersiapkan suatu pemberontakan. Ki Patih memanggil Juru Tulis kerajaan sesuai dengan perintah Sultan Agung. Sultan mememerintahkan Bahureksa untuk membabat habis Hutan Alas Roban. Dan tugas itu harus dilaksanakan oleh Bahureksa sendiri tanpa dibantu orang lain. Lalu surat itu segera dikirimkan ke rumah Bahureksa. Sultan juga memanggil seorang pemuda bernama Ki Jaka Satuhu. Ia ditugaskan untuk mengawasi pekerjaan Bahureksa agar Sultan mengetahui apa kelemahan dari Bahureksa.

Bahureksa telah menerima surat dari Sultan, ia menjadi sangat kaget. Karena menurut sepengetahuannya, hutan Alas Roban adalah hutan yang angker dan dihuni oleh bangsa siluman, dedemit, dan makhluk halus lainnya. Namun apa daya, Bahureksa harus menjalankan semua perintah Sultan. Ia segera berangkat ke hutan tersebut. Sebelumnya ia pergi ke rumah Ki Guru, gurunya yang sudah ia anggap sebagai ayahnya. Ia mohon doa dan petunjuk bagaimana cara membabat hutan itu. Ki Guru memberi tahu caranya dan Bahureksa mencatat semua dalam ingatannya dan berusaha agar tidak mudah terhapuskan. Perjalanan ke hutan Alas Roban penuh tantangan dan ancaman. Bahureksa merasa, sejak ia meninggalkan padepokan Ki Guru ada orang yang mengikutinya. Namun ia pura pura tidak tahu dan terus berjalan. Akhirnya ia sampai di hutan itu dan mulai bertapa. Itulah petunjuk dari Ki Guru yaitu bertapa dan menutup indra fisiknya. Setelah itu ia harus menguasai penghuni hutan itu dengan menggunakan kekuatan dalam karena mereka makhluk halus bukan makhluk kasar seperti kita manusia. Bahureksa akhirnya memilih sebuah cabang pohon yang kokoh tetapi cukup tinggi dari tanah. Kemudian ia menggelantung bagaikan seekor kalong (Kelelewar)tidur. Kakinya ke atas dan kepalanya ke bawah hingga rambutnya terurai.
Melihat hal itu Ki Jaka Satuhu mengira Bahureksa bermalas malasan, maka ia langsung melompat dan memukul Bahureksa yang tengah bertapa. Bahureksa kaget dan terjadilah pertarungan sengit di antara Bahureksa dan Ki Jaka Satuhu. Akhirnya Ki Jaka Satuhu kalah dan memohon ampun pada Bahureksa. Bahureksa mengampuninya.Tak lama kemudian datanglah makhluk-makhluk halus itu. Bahureksa segera duduk bersila dan bertapa. Ia menyemburkan semburan api dan banyak makhluk halus yang kalah tetapi banyak juga yang datang melawan Bahureksa. Bahureksa sangat kewalahan dan tiba tiba datang bantuan untuk melawan makhluk tersebut. Bahureksa segera mengeluarkan sisa tenaganya. Akhirnya makhuk tersebut kalah dan lari terbirit birit. Saat itu Bahureksa melihat Jaka Satuhu sedang bersemedi, ia pun menyadari bahwa yang membantu memberi kekuatan tadi adalah Jaka Satuhu. Lalu datanglah seorang jin yang sangat besar bernama Jin Kapiran. Ia adalah raja dari para makhluk halus yang ada di hutan Alas Roban. Ia bertanya pada Bahureksa tentang apa yang Bahureksa inginkan dari Jin Kapiran. Bahureksa menginginkan agar semua makhluk halus tersebut membabat habis hutan Alas Roban dan pindah dari tempat itu, karena tempat itu akan dijadikan pemukiman manusia. Jin Kapiran segera memerintah agar hutan itu dibabat habis. Semua makhluk halus itu taat dan dalam sekejap hutan itu terbuka dan terlihat cahaya matahari sebab sebelumnya hutan itu gelap. Makhluk halus itu segera pergi mencari tempat tinggal baru. Bahureksa dan Ki Jaka Satuhu berjalan menuju kerajaan. Namun terhalang oleh dua sosok yang besar dan berwibawa. Itulah Ki Patih dan Sultan, pada saat itu Bahureksa menyampaikan bahwa ia masih setia pada Sultan dan selama ini ia sedang sibuk belajar ilmu digjaya yang mengharuskan ia banyak bertapa. Akhirnya Sultan memberi nama lapangan yang sangat luas itu, bekas hutan Alas Roban dengan nama “Pekalongan”.
Begitulah asal usul kota Pekalongan. Bermula dari hutan yang dibuka setelah Bahureksa bertapa dengan cara “NGALONG” (kalong).

Disadur dari Seri Cerita Rakyat “BAHUREKSA TAPA’terbitan UP CITRA BUDAYA
Oleh Th.M. Kinanthi WA, VB/24. 15 Nov ‘09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Adiku enggar, ibuku banun, bapaku budi. Aku sangat mencintai seni. Aku mempunyai kelainan darah G6PD, dan fabrydisease. Karena perkawinan antar bangsa. Untuk lebih lanjut dapat dilihat di situs akudanfabry.blogspot.com dapat menghubungi di anggerani@yahoo.co.id atau 0858145107**, dapat ditanya lewat email.... Yahoo messenger= anggerani.... Sekian. Salam, kenal, Salam kasih, Salam kangen, ANGGER/KINANTHI maganda girl so unique ^_*