Kemalangan merenggutku
Mendorongku
Menghempaskan badanku
Dan juga semangatku
Oohhhh........
Sungguh enggan aku sekarang
Berbuat apa-apa
Hidupku hampa bagaikan cangkang kelomang
Yang tersapu pasir di tepi pantai
Kosong dan sendiri
Setelah mengalaminya
Betapa segan aku menatapnya
Oallaaaahhh...
Lupakanlah
Namun rasa bersalahku
Tak pernah pergi
Setelah aku melakukannya
Menghitamkan birunya raporku
Dengan satu induk bebek hitam yang montok dan besar
Dan terus berharap
Jangan pernah kau bertelur lagi
Menetaskan anak-anakmu
Yang menghancurkan diriku
Segala hal yang pada diriku
Aku terjatuh lagi
Dan tak yakin akan melakukan apapun lagi
Tak akan
Untuk hari ini
Hatiku terhempas
Bagaikan kapas yang menari terbawa angin
Terhempas...
Menyapu dan menjelajahi cakrawala biru yang indah
Dan tentulah tak pernah sama seperti hariku ini
Buram...
Suram...
Tak ada keindahan dan tawa ceria yang aku rasakan
Tak tau ingin apa
Tak tau harus berbuat apa
Yang aku rasakan
Hanyalah
GALAU
Patah hati karena induk angsa besar
Yang membuat hatiku galau
Dan menjadi dilema
Ooooooooohhh...!
Rasanya...
Lebih sakit dari apapun juga
Lebih pahit dari sebijih pare
Lebih pedih
Daripada kehilangan giwang kesayangan
Sayang sekali...
Karena
Itu adalah
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar