Inilah logo Sanggar Anak Akar dan Sahabat Akar. Sanggar Anak Akar merupakan suatu tempat dimana anak-anak dari berbagai kalangan berkumpul melakukan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan keterampilan. Bahkan Sanggar Anak Akar sendiri adalah anak-anak yang ikut serta kegiatan Sanggar tersebut. Merekalah yang menjadi jiwa, yang memberi makna kehidupan itu sendiri pada lingkungan Sanggar Anak Akar itu sendiri. Kalau Sahabat Akar adalah Dan Sanggar Akar disebut juga Sekolah Otonom Sanggar Anak
Akar.
ANGGOTA
Sebagian dari anak-anak yang ikut serta, tinggal bersama untuk melakukan rutinitas anak-anak pada umumnya. Banyak anak yang memilih tinggal di Sanggar ini, dikarenakan oleh beberapa faktor. Yaitu :
Yang pertama karena, ya tak sedikit anak yang tak bisa mengidentifikasi ayah-ibu biologis mereka, sehingga mereka mungkin tak pernah bertemu dengan orangtua mereka yang seharusnya memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sehingga mereka mau tak mau harus memperjuangkan hidupnya dengan hidup dan mencari makan di jalanan, yang mungkin itu adalah asal usul dari kata istilah anak jalanan. Mungkin awal ceirta mereka hidup tanpa orangtua, awalnya mereka dibuang oleh orangtua mereka, lalu ditemukan oleh seorang 'pengusaha' penyewaan bayi-bayi. Tahu kan maksudku, itu lho yang biasa membawa bayi ke perempatan jalan atau lampu merah untuk meminta-minta dan dikasihani agar diberi uang. Lalu saat mereka tumbuh besar mereka dibuang kembali oleh para pengusaha penyewaan bayi tersebut. YA jadinya mereka hidup di jalanan untuk menghidupi dirinya. Lalu kakak-kakak sahabat akar mengajak mereka untuk tinggal di Sanggar.
Yang kedua karena, mereka merasa atau orangtua mereka merasa bahwa jika hidup di Sanggar kehidupannya akan lebih baik, sehingga mereka memutuskan untuk tinggal di Sanggar. Atau orangtua mereka merasa bahwa mereka tidak bisa menghidupi anaknya. Dan biasanya mereka pulang ke rumah jika pada hari besar seperti Lebaran, Lebaran Haji dan lainnya.
Yang ketiga, karena mereka merasa bahwa jika tinggal di rumah sendiri, mereka seperti tidak ada kegiatan yang berguna atau terasa membosankan. Maka mereka lebih memilih tinggal di Sanggar dibanding di rumah sendiri. Karena di Sanggar lebih banyak kegiatan berguna dan cocok dengan pribadi, ketrampilan dan talenta mereka.
Yang keempat, ya sebagian temanku yang akan kuceritakan pada poin keempat ini sebenarnya memiliki keluarga (lengkap-maupun tidak orangtuanya), tapi mereka merasa tidak nyaman di rumah mereka sendiri. Mungkin karena bullying atau kejadian yang tidak menyenangkan baginya. Sehingga ada yang melarikan diri dan bertemu dengan anggota Sanggar lainnya, lalu diajak tinggal di Sanggar.
Ya itu adalah berbagai faktor mengapa mereka tinggal di Sanggar. Tetapi sebagian anggota Sanggar, tidak tinggal di Sanggar. Mereka tinggal dengan keluarganya masing-masing, namun tetap mengikuti kegiatan-kegiatan yand diadakan oleh Sanggar. Merekalah yang disebut dengan komunitas Basis. KakaK-kakak Sanggar rutin mengunjungi mereka, untuk memberikan pelajaran atau kegiatan yang juga diberikan di Sanggar sendiri. Dan kadang gantian, komunitas basislah yang gantian mengunjungi Sanggar jika ada event tertentu. Seperti Pementasan, atau Ulang Tahun Sanggar, Raker atau kegiatan lainnya. Kadang-kadang mereka juga datang hanya untuk bermain saja atau belajar keterampilan tertentu yang alatnya hanya ada di Sanggar. Komunitas Basis ini tersebar di banayak tempat. Seperti di Penas Lama, Penas Baru, Halim, BTG (Bantar Gebang), Cakung dan tempat lainnya.
