Aku
Memang belum seberapa lama mengenalmu
Begitupun dirimu
Namun
Secepat itulah hatiku menyatu dengan hidupmu
Seringkas dan sederhana itu pola pertemanan kita
Tak sengaja dan perlahan
Kita menjadi sahabat dekat
Dan menjadi sehati bersama
Aku menyukai cara gaulmu yang simpel itu
Begitupun dirimu
Berbalik mengungkapkan kesukaanmu pada diriku
Lewat apa adanya aku di matamu
Aku menyukai cara kau peduli padaku
Begitupun dirimu
Yang bahagia akan segala tegur dan perhatianku
Lewat pernyataanmu yang membuatku tahu
Aku menyukai segala cara kau menyayangiku
Begitupun dirimu
Yang semakin meyakinkan cintamu padaku
Dan aku semakin menyayangimu
Kita
Selalu bersama setiap hari
Di saat kegembiraan menyelimuti
Di saat kecemasan melandai
Di saat kekesalan dan kegeraman tampak
Dan
Di saat kepedihan dan air mata menghujani
Aku bersamamu menghabiskan cerita
Hampir sepanjang waktu hari ini
Ketika menyusuri tapak perjalanan ke sekolah
Ketika menanti kemacetan teratasi
Ketika menunggu bel berbunyi
Ketika tak ada lagi yang harus dijalani
Dan yang terakhir
Ketika menghabiskan waktu
Menunggu mata terpejam
Beristirahat di saat rembulan menampakkan sinarnya
Ketika sang raja siang telah jauh mengawali
tidurnya
Habislah sudah waktu hari ini
Namun seperti itulah berlanjut cerita setiap hari
Hampir tak ada habis-habisnya waktu
Untuk kita berbagi segala cerita suka duka
Walau awalnya cerita kita dikelilingi cerita
kanak-kanak
Dan dilintasi petuah-petuah jiwa remaja
Namun akhirnya semua jelas dan terang
Dan mengetahui sesungguhnya
Persahabatan abadi terpampang di depan gerbang
Hingga tak ada salah paham dan pengertian
Tapi sejak hari kemerdekaan itu
Mengapa pribadi yang amat kusayangi perlahan
tenggelam
Ucapan kasih persahabatan tak kunjung lagi datang
Justru terbaharui dengan sandangan yang tak pernah
kusangka
Akan terlahir dari dirimu yang rupawan
Dari kasih yang selama ini kukenal
Apakah salahku dan kekeliruan itu
Nyatakanlah
Seterang saat kau menyatakan kepedulian
Setulus saat kau menyatakan cinta kasihmu
Sejelas saat kau menyatakan kesukaanmu denganku
Sehingga aku
Dan dirimu
Bisa berbahagia bersama
Bisa menggerus kesedihan yang mengerak
Bisa menciptakan keceriaan di hari kehidupan
Tanpa ada salah pengertian
Dengarkanlah sayangku sahabatku
Aku menunggumu
Jakarta, 19 Agustus 2012
Anggerani