Air Dan Kehidupanku

Bumi terdiri dari daratan dan perairan. 1/3 bagian daratan dan 2/3 bagian perairan. Walaupun begitu banyak jumlah air di muka bumi ini, hanya 3% jumlah air tawar yang dapat kita konsumsi sebagai air minum, karena 97% air lainnya merupakan air asin. Maka dari itu “kita harus betul-betul mengupayakan kelestariannya”. Karena hampir seluruh bagian tubuh kita dari air. Maka kita harus minum air kira-kira 1,5 - 2 liter tiap harinya. Atau setara 8-12 gelas air minum. Dan salah satu bukti, betapa pentingnya air bagi kehidupan makhluk hidup di bumi, maka ditetapkanlah “Hari Air Sedunia” yang diperingati setiap tanggal 22 Maret. Keputusan ini diumumkan pada sidang PBB ke 47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.
Saya tinggal di daerah Condet, Kramat jati, Jakarta Timur. Kondisi di lingkungan rumahku sangat padat penduduk. Namun mereka semua tidak mengerti dan “tidak mau peduli” akan kebersihan dan kelestarian air bersih. Mereka suka mandi dengan menyalakan keran air sampai air tumpah dari bak mandi, membuang limbah MCK ke kali, mereka menyemen tanah sehingga hampir tidak ada lagi lahan untuk resapan air hujan. Jika hujan turun, air tidak bisa meresap dan akhirnya airnya menggenang dan jadilah air membanjiri lingkungan tersebut atau mengalir melalui saluran air yang nantinya berujung ke laut.
Di rumahku, awalnya kami menggunakan sumber air yang terletak di samping rumah kami. Namun karena sumber air kami dekat jaraknya dengan sumber air tetangga sebelah rumah kami, maka sering kering. Lalu kamipun mencoba menggunakan jasa PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Tetapi seringkali airnya tidak mengalir. Jika musim kemarau terkadang air keluar dalam keadaan keruh, bahkan kadang-kadang tidak keluar sama sekali. Bahkan pernah saat musim kemarau panjang pada tahun 2004, air tidak mengalir selama 1 minggu. Sehingga kami harus meminta air kepada tetangga sebelah rumah dan menumpang mencuci pakaian ke rumah saudara kami yang tempatnya agak jauh. Maka kami mencoba menggunakan jet pump. Yaitu sebuah pompa air berkekuatan tinggi, yang kedalaman pipanya menembus tanah harus lebih dari 15 meter.
Kami juga berusaha membuat sumur resapan air di samping rumah, agar air yang dipakai tidak terbuang sia-sia, melainkan meresap kembali kedalam tanah. Selain itu kami juga menyisakan lahan tanah yang kami tanami dengan pohon dan berbagai jenis tanaman dengan tujuan menjadikan lahan tersebut sebagai daerah resapan air hujan. Dengan begitu kami bisa menambah persediaan air di dalam tanah dan mengurangi kemungkinan terjadinya banjir karena jumlah air yang menyerap ke dalam tanah semakin bertambah. Karena yang perlu teman semua tahu, bahwa banjir terjadi bukan hanya karena pembuangan sampah di sungai, melainkan saat hujan deras, tidak banyak air yang dapat menyerap ke dalam tanah.
Dan dengan menggunakan jet pump air di rumah kami mengalir dengan lancar. Sumur resapan yang kami buat di samping rumah kami juga berjalan dengan baik. Sehingga pada waktu musim kemarau maupun pada hari biasa, kami mempunyai air yang cukup, bahkan kami juga bisa membagi-bagi kepada tetangga serta orang yang berjualan di sekitar rumah kami. Berarti kita harus senantiasa selalu menjaga keseimbangan alam di bumi.
Dengan demikian kita memang harus benar-benar menjaga kelestarian air bersih di bumi. Tetapi kita sering mengotori air bersih yang jumlahnya sangat sedikit. Padahal jika kita mengotori air bersih maka semakin sedikitlah jumlah air bersih. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian air bersih yaitu:
• Dengan menyisakan sebagian lahan tanah di pekarangan rumah untuk dijadikan daerah resapan air hujan.
• Dengan membuat sumur resapan di pekarangan rumah.
• Dengan menanami berbagai jenis tanaman dan pepohonan di pekarangan rumah.
• Ikut serta dalam kegiatan cinta lingkungan dan penghijauan.
• Tidak membuang limbah rumah tangga ke sungai.
• Menghemat pemakaian air.
Jika kita melakukan cara-cara yang telah disebutkan di atas, kita bisa ikut serta menjaga kelestarian air bersih dan jangan lupa untuk mengajak teman dan sanak saudara untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Yang terpenting kita harus konsisten untuk menjaga lingkungan hidup.