Hai teman semua, namaku Angger. Aku ingin bercerita tentang seorang temanku yang nasibnya kurang beruntung dibandingkan anak lain. Sebut saja dia Nala. Dia adalah seorang anak berumur 4 tahun. Masih kecil sekali bukan ?? Teman semua tahu kan anak – anak seumur Nala sedang melalui masa – masa yang dimanja dan mulai mengenal dunia luar yang belum diketahuinya. Tapi tidak dengan Nala. Dia adalah anak seorang penjaga warung. Letak warungnya dekat rumahku sehingga dia sering main ke rumahku. Sejak berumur 1 tahun dia sudah ikut tinggal di warung itu mengikuti orang tuanya.
Sejak kecil dia diperlakukan dengan sangat tidak adil. Makannya saja hanya 1 tempe dan 1 tahu yang dibeli di tukang gorengan, itupun jarang. Biasanya dia makan hanya dengan mi instan yang direndam air panas sampai melunak. Tidak diberi bumbu lho!! Padahal lauk ibunya ada gulai daun singkong, kikil, ayam bakar yang dibeli di rumah makan padang seberang rumahku. Kalau di warung sehari Nala hanya diberi makan 2 kali, yaitu pukul 9 pagi dan pukul 3 sore. Selebih itu walaupun ibunya makan Nala tidak diajak makan, alasannya agar irit, hemat. Ya ampun kasihan sekali ya Nala.
Karena kebutuhan pangannya tidak sesuai, maka Nala biasa makan di rumahku. Ibuku memberi dia makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya selayaknya anak sendiri. Aku dan sepupuku memberikan pakaiannya yang sudah kesempitan namun masih bagus pada Nala. Kalian tahu ibunya tidak mau memasak seperti lazimnya seorang ibu. Nala juga sering dipukul, dicubit sampai biru oleh ibunya sehingga sangat sering menangis. Sebenarnya Nala adalah anak yang periang, ramah, dan dia bisa dibilang anak yang cerdas, anak yang teliti. Namun karena kehidupan yang dijalaninya sangatlah tidak adil, maka dia menjadi terdidik secara kasar.
Hampir seluruh harinya dihabiskan di rumahku, jika aku dan adikku belajar Nala juga ikut belajar dengan lembar kerjaku sewaktu TK, karena ibuku mengarsipkannya. Karena saat Nala mewarnai kulihat dia mewarnainya dengan sangat rapi, tidak keluar garis. Dia tidur siang di rumahku, makan di rumahku, jika sakit diobati di rumahku, dan dia mulai belajar pengetahuan di rumahku bersama ibuku dan aku, bukan bersama ibunya! Jika sehari saja tidak di rumahku omongannya sudah yang kasar dan kotor. Kejutan yang sangat tidak diharapkan. Sungguh kehidupannya sangat memprihatinkan.
Pernah suatu hari Nala jatuh dan kepalanya terbentur bebatuan sehingga kulitnya sobek dan berdarah. Aku dan Ibuku membawanya ke rumah sakit dan dijahit kepalanya. Lalu dokter memberikan resep obat dan ibuku yang menebusnya. Aku membantu ibu merawatnya. Setelah beberapa hari lukanya sembuh namun nafsu makannya menurun. Ibuku membelikan vitamin sirup untuknya. Saat vitaminnya habis ibunya tidak mau membelikannya padahal itu demi kebaikan anaknya. Kembali ke alasan awal supaya hemat dan irit, padahal harga vitaminnya hanya Rp 7.500,-, pasti sangat terjangkau oleh orangtuanya.
Memang seharusnya irit, namun lebih baik membelikan anaknya obat daripada membelikan emas untuk dia dan anaknya. Ya kan.... selain itu Nala juga tidak pernah diberi susu oleh ibunya. Sehingga Nala minum susu kalau di rumahku saja. Aku minum susu kedelai yang dibeli oleh penjual langgananku yang selalu lewat di depan rumahku dan setiap aku minum susu, aku selalu berbagi dengannya.Mengapa ibunya tidak membelikan ya, padahal harganya hanya Rp 2.000,- /plastik. Jika tidak ikut belajar bersama aku, adikku dan ibuku, mungkin Nala tidak akan tahu angka 1 sampai 5. Karena sekarang saat Nala berusia 4 tahun Nala belum bisa mengetahui atau mengurutkan angka 1-5.
Aku tahu sebenarnya ibunya memang menyayangi Nala. Tetapi caranya yang salah. Aku tahu memang anak seumur Nala suka dibelikan perhiasan, dibandingkan vitamin atau susu dan lainnya. Tetapi seharusnya ibunya dapat memprioritaskan (memilih) mana yang lebih baik untuk anaknya.
Perbuatan yang aku dan keluargaku lakukan sudah kutuliskan tadi meskipun aku tidak menonjolkan perbuatan yang kulakukan, malah lebih menonjolkan ibuku. Tapi aku juga ikut terlibat. Aku mengajarinya berhitung, mengenal warna, memandikannya, membuatkan susu untuknya dan masih banyak lagi. Memang tidak sebanyak yang ibuku lakukan. Tapi aku berjanji akan memperluas perbuatanku jika aku sudah cukup mengerti, aku akan mencontoh ibuku yang mau menolong orang lain dengan tulus dan tanpa memikirkan bahwa “untuk apa kita melakukan kalau orang lain bisa”. Karena kalau nyatanya tak ada orang lain yang melakukan terus bagaimana nasib orang yang membutuhkan pertolongan? Aku berpendapat jika kita melakukan perbuatan yang baik maka orang lain akan ikut melakukan hal yang baik. Artinya kita bisa memunculkan semangat pada setiap hati orang lain untuk melakukan hal yang baik dengan cara juga melakukan perbuatan yang baik.
Aku berharap semoga pikiran ibunya Nala dapat berubah menuju arah yang jauh lebih baik
Announcement!!!!!
Hi guys... pemberitahuan nih buat para reader dan sobat relasiku.... Karena perkembangan zaman menghantar beberapa peminat blog menuju wordpress, maka aku juga akan actived di wordpress dan akan terus update di blogspot dan wordpress ku... so,,, this is the address... anggerani25.wordpress.com
don't worry I'll always update at the both. thank you...
-XOXO-_muuch, Angger/Kinanthi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- ANGGER / KINANTHI (maganda so unique)
- Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
- Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Adiku enggar, ibuku banun, bapaku budi. Aku sangat mencintai seni. Aku mempunyai kelainan darah G6PD, dan fabrydisease. Karena perkawinan antar bangsa. Untuk lebih lanjut dapat dilihat di situs akudanfabry.blogspot.com dapat menghubungi di anggerani@yahoo.co.id atau 0858145107**, dapat ditanya lewat email.... Yahoo messenger= anggerani.... Sekian. Salam, kenal, Salam kasih, Salam kangen, ANGGER/KINANTHI maganda girl so unique ^_*
Salut untuk sharing yang sangat menyentuh. Semoga diberkati Tuhan.
BalasHapusSyalom,
Yudi
Hallo, Kin.Kin, aku minta bantuan blogku menjadi blog yang aneh, ada waktu kita buat e-mail baru ya.-MALES- karena blogku jadi blog yg super duper gak jelas gitu, gak bisa copy - paste hasil2 puisi dan tugas lagi.Biar bisa dibaca orang -,-
BalasHapusok Ruth, nanti kita bisa pake komp sekolah. mungkin bisa pinjam... Aq cari waktu senggang d sela2 try out ya.
BalasHapusKamu belum follow aku ya?
BalasHapusAnnger :
BalasHapusAngger, yang ini memang benar-benar menyentuh, banyak aspek2 kehidupan yang kau padukan di dalamnya. Hampir kuteteskan air-mata kecilku untuk ini. ah, kau Dek, meskipun kau masih muda, aku yakin Angger sudah bisa dikatakan, apa ya...
you are all we need....
Kau lah yang kini harus memimpin dunia bersama teman-teman sebayamu.
@Ruth_:
BalasHapusUdah sayangku cintaku manisku. Lihat aja di blogmu. Malah kamu yang belum follow aku...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@Mas Etta_:
BalasHapusMakasih ya atas komentarnya.. Sebenernya ada cerita di balik cerita ini. Aku pengen cerita sama Mas, cuma karena ini menyangkut beberapa pihak, jadi aku nggak berani tulis di web dunia maya. Jadi aku cerita pas ada di sanggar aja yaa..